Minggu, 12 Mei 2013

Mari Bersatu, Jaga Keutuhan NKRI

 
 “Sesungguhnya, kehadiran kita disini merupakan naugerah dan rahmat yang luar biasa dari Sorga. Harusnya kita yakini, bukan karena kehebatan kita, bukan kehebatan saya, bukan kehebatan suadara-saudaraku, kakak-kakakku, adik-adikku dan orang tua ku sekalian. Tapi sekali lagi hanya karena anugrah Allah SWt, Tuhan yang Maha Esa kita dapat berkumpul saat ini disini” kata Agustinus Kilikily, SH Ketua Presidium Pusat LMR-RI dsalam sambutan tanpa teks yang disampaikannya pada hari pembukaan Musyawarah Pimpinan Paripurna Nasional LMR-RI di Taman Mini pada tanggal 27 September yang lalu. Sebelum memulai sambutannya dia mengajak seluruh hadirin untuk meneriakkan yel-yel LMR-RI : Merdeka – Merdeka, Hidup LMRRI – Hidup, Indonesia – Sejahtera, NKRI – Harga Mati.
Kemudian digambarkan oleh Aagustinus betapa suasana masa kini penuh dengan ancaman terhadap kesatuan bangsa, salah satunya adalah gejolak akibat film yang menghina nabi Muhammad SAW. Dia menyampaikan bahwa dia dan ummat Kristen umumnya juga merasa tidak terima dengan penghinaan ini dan telah berkoordinasi dengan beberapa elemen bangsa untuk jug turut melakukan aksi demonstrasi damai di kedutaan Amerika untuk mengutuk film ini.
Dia juga menggambarkan peranan Negara adidaya Amerika dalam menciptakan berbagai konflik di belahan dunia ini dengan motif, secara rahasia membenturkan faksi-faksi yang ada dalam suatu Negara untuk kemudian mengharap salah satu faksi yang menjadi anteknya dalam negara tersebut meminta bantuan kepada Amerika hingga selanjutnya Negara adidaya ini memegang dominasi pada Negara tersebut, terutama penguasaan terhadap kekayaan alamnya.
Dia memberi contoh kejadian di Timur Tengah. Gejala-gejala seperti ini dapat terlihat pada kejadian di Madura, di Aceh, di DKI. “Syukur hal ini dapat diatasi dengan cepat”, katnaya sembari menghimbau anggota LMR-RI untuk berhati hati dalam menanggapi semuaisu dan menjadikan ini sebagai tugas yang berat dalam menjaga rahmat tuhan Yang Maha Kuasa pencipta langit dan bumi dengan terciptanya Negara RI. “LMR-RI memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini (mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa)”, katanya lebih jauh.
Agustinus kilikily juga mengingatkan sejarah politik yang telah pernah dicapai oleh Indonesia pada tahun 50 an. Mampu menghimpun kekuatan Negara-negara berkembang dalam konprensi Negara-negara non blok yang sangat menghawatirkan Negara adidaya saat itu, Amerika dan Rusia. Kekhawatiran ini diikuti dengan kejadian kejadian yang dicatat oleh sejarah. Liberalisasi politik kepartaian tahun 1955, masuknya perusahaan besar yang mengelola sumber daya alam Indonesia termasuk usaha melumpuhkan Sukarno.
“Kita bahagia karena Aceh berhasil mengatasi persoalannya dengan tetap bersatu dalam keranga NKRI, namun kia menangis mengkhawatirkan kondisi di Papua. Kita menangis atas dikuasainya potensi alamyang sangat besar oleh pengusaha asing dengan mengabaikan nasib anak bangsa”, katanya sembari mengajak seluruh jajaran LMRRI dan elemen bangsa lainnya untuk berdoa agar Tuhan yang Maha Esa Allah Swt member jalan keluar demi keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia sebagai tujuan dari Proklamis Kemerdekaan yang telah dikumandangkan oleh para pahlawan kemerdekaan kita. (RMS)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar